logo kbea

Ziarah Mie Ayam #4

MIE AYAM #4. Selama seminggu kemarin, tim ziarah mie ayam mendapat daftar rekomendasi yang cukup banyak mengenai mana mie ayam yang perlu dikunjungi. Ini di luar dugaan. Sebab kami, selaku tim ziarah mie ayam, tak mengira akan mendapat respons yang positif dari netizen. Kami mau tidak mau harus berpikir cermat, memilah, dan memilih mana mie ayam yang sebaiknya dikunjungi terlebih dahulu.

Karena fokusnya masih berada di wilayah Sleman, akhirnya kami memutuskan memilih kedai mie ayam yang letaknya di daerah Palagan. Lebih tepatnya berada di Jl. Pandawa. Kalo kamu tahu letak Filosofi Kopi, kedai ini persis di sebelahnya.

Namanya Dapur Boy. Diresmikan tanggal 20 Juli 2018. Pemiliknya adalah salah satu pembawa acara musik yang cukup terkenal. Namanya Boy William. Tahu, kan?

Perlu kamu ketahui. Boy William adalah sederet artis ibukota yang memilih membuka bisnis kuliner di Jogja. Sebelumnya ada Dude Herlino, Syahrini, Pevita Pearce, Baim Wong, dan masih banyak lainnya. Mengapa Jogja yang dipilih? Saya tidak tahu.

Yang jelas kenapa Dapur Boy dipilih, karena dua hal. Pertama, letaknya dekat dengan kantor. Kedua, belum pernah ada yang mencoba.

Jadi, bagaimana rasanya? Silakan disimak.
Kami bersepuluh mencoba menu yang berbeda-beda. Ada yang memesan Bakmi Ayam Cincang Spesial dan juga porsi biasa, ada yang memesan Bakmi Ayam Char Siu (Ayam Panggang Merah) spesial dan juga porsi biasa. Tapi ada juga yang memesan Bakmi Ayam Char Siu dengan tambahan mie.

Sembari menunggu pesanan, kami celingak celinguk, melihat ke sana kemari. Tempatnya nyaman. Dekorasinya menarik. Kekinian. Dan, yang paling penting adalah Instagrammable.

Tak heran, ketika kami datang, ada beberapa anak yang sibuk mengabadikan wajah dan lekuk tubuhnya alih-alih menyantap makanan yang dipesannya.

Ketika pesanan datang, hampir semua takjub dengan penampilannya. Rapi. Menarik. Mengundang mulut untuk segera melahap Bakmie Ayam.

Bakmie ayam disajikan terpisah dengan kuahnya yang diletakkan di mangkuk kecil. Kami serempak menyeruput kuahnya terlebih dahulu.

Semuanya hanya manggut-manggut. Saat melahap mie, ekspresi yang ditampilkan berbeda-beda. Ada yang mengernyitkan dahi. Ada pula yang tersenyum. Dan, ada yang pula tak memunculkan ekspresi seperti Almas yang langsung menghabiskan mie ayam dalam waktu kurang dari 3 menit.

Ketika semua sudah selesai makan, masing-masing orang saling berkomentar. Bagi Seno, rasanya biasa saja. Tak ada yang spesial walaupun yang dipesannya adalah Bakmie Ayam Spesial. Begitu pula dengan Mujib.

Namun, bagi Adit (Mojok) rasanya spesial. Bahkan, ia berencana akan mengajak istrinya untuk kembali ke tempat ini. Begitu pula dengan Hasbi yang lebih sibuk memerhatikan dekorasi ruangan. Mungkin, ia sedang menimbang, apakah Dapur Boy cocok untuk digunakan lamaran yang rencananya akan dilangsungkan pertengahan tahun depan.

Menurut saya, ini sajian mie yang berbeda. Sebab, tekstur mie lebih mirip kwetiau. Kuahnya pun unik. Ayam panggang merah dimasak dengan baik. Renyah. Tapi, beberapa orang sepakat jika mie lebih baik dilahap tanpa mencampurkan kuah. Sensasi yang agak janggal di lidah.

Untuk harga, ini yang berbeda. Dari ziarah-ziarah sebelumnya, maka harga Bakmie Ayam di Dapur Boy lebih tinggi. 25 untuk ukuran biasa dan 30 untuk ukuran spesial.

Kalo kamu ingin menikmati mie ayam dengan suasana kedai kekinian, Dapur Boy layak kamu coba. Apalagi jika kamu butuh foto untuk memenuhi Instagram, saya merekomendasikan Dapur Boy.

Pokoknya, Enak Colenak.

– ditulis oleh Moddie Alvianto

Share, ya!

Facebook
Twitter
WhatsApp

Komunitas Bahagia EA